28.2 C
Jakarta
Jumat, 19 April, 2024

Kemenristekdikti Hadirkan 400 Startup dalam Pameran Teknologi dan Inovasi

duniafintech.com – Program yang dihadirkan Kemenristek ini telah berjalan dari tahun 2015 dengan tema pameran Startup Teknologi dan Inovasi Industri Anak Negeri (I3E) sebagi upaya wujud promosi hasil inovasi yang dihadirkan oleh SDM unggul anak negeri. Kemenristekdikti hadirkan 400 startup dalam pameran teknologi dan inovasi. Selain itu pameran ini menjadi sarana strategis startup dan calon startup teknologi untuk menjaring investor, menambah jaringan bisnis dan mitra usaha.

Pameran bertema teknologi dan inovasi ini diadakan selama empat hari dari tanggal 3-6 oktober 2019 di Hall B Jakarta Convention Center, Senayan. Kemenristekdikti Hadirkan 400 Startup yang terdiri dari 25 startup teknologi unggulan, 28 startup material maju, 58 startup medical, 26 startup energy, 14 startup transportasi, 120 startup bidang pangan, 23 startup inovasi dalam industri, 13 startup bahan baku, dan 143 startup teknologi informasi & komunikasi.

Program dari Kemenristek ini dimaksudkan untuk menciptakan ekosistem yang inovatif dalam menumbuhkembangkan PPBT atau startup teknologi, serta mendukung komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan (litbang) dari Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, serta masyarakat di Indonesia. Tidak hanya 400 startup yang turut berpartisipasi dalam pameran ini, ada pula 27 pembicara, 38 perguruan tinggi sejabodetabek, serta sejumlah 100 lebih investor juga diundang untuk menghadiri perhelatan ini guna melakukan bisnis meeting dengan para startup peserta pameran ini dalam kompetisi ide teknologi.

Baca Juga : 

Menristekdikti Mohammad Nasir mengatakan, I3E bertujuan mempromosikan berbagai produk inovasi teknologi hasil karya anak Indonesia. Kemenristekdikti hadirkan 400 startup agar inovasi itu benar-benar bermanfaat untuk masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan sektor industri. Selain itu, dengan munculnya sejumlah investor yang tertarik melakukan kolaborasi melalui pertemuan yang diadakan pada acara business gathering atau match making meeting.

Mohammad Nasir menambahkan harus diakui ada juga startup tidak bisa berkembang karena berbagai penyebab, misalnya kekurangan dana dan kesibukan lain pemiliknya sehingga harus meninggalkan startup yang telah dibuatnya. Dia menyebutkan, dari 558 calon startup diharapkan 10 persen di antaranya mampu menjadi startup. Apabila jumlah itu bisa tercapai, maka sangat terasa peningkatan yang terjadi. Hal itu mungkin saja dilakukan melalui pendampingan yang dilakukan Kemenristekdikti.

-Vidia Hapsari-

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE