28.8 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Komitmen Kerjasama Sustainable Finance Resmi di Lanjutkan OJK dan IFC

duniafintech.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan International Finance Corporation (IFC) resmi melanjutkan komitmen kerjasama sustainable finance atau kerjasama pengembangan program Keuangan Berkelanjutan yang sudah terjalin sejak tahun 2018. Upaya ini dilakukan agar dapat mempercepat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi sosial dan lingkungan hidup.

Komitmen kerjasama sustainable finance ini dilakukan di sela-sela acara IMF World Bank Annual Meetings 2019 di Washington D.C Amerika Serikat, Kamis pekan lalu. Kesepakatan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana, Nena Stoiljkovic, Vice President IFC Asia and Pacific, yang didampingi oleh Ethiopis Tafara (Vice President, Multilateral Investment Guarantee Agency, World Bank Group) dan Azam Khan (Country Manager, IFC Indonesia, Malaysia and Timor-Leste).

IFC menilai Indonesia telah mencapai maturing stage di bidang Sustainable Finance (SF) dengan tahapan berikutnya pada implementasi prinsip SF melalui Roadmap Sustainable Finance phase II, untuk memperkuat implementasi manajemen risiko dari “Environmental, Social, and Governance (ESG)” oleh institusi jasa keuangan.

Baca Juga : 

Wimboh mengatakan peran pembiayaan sangat penting untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Di negara berkembang, terdapat kekurangan sekitar 2,5 triliun dolar AS setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri diperlukan dana sebesar Rp 884 triliun untuk membiayai proyek SDGs.

Dengan adanya komitmen kerjasama sustainable finance ini, OJK bersama beberapa negara penggerak blended finance berkomitmen untuk menyelesaikan standar internasional mengenai implementasi skema Blended Finance yang rencananya akan keluar di akhir tahun ini. Indonesia dan Kanada menjadi leader dalam inisiatif ini.

Wimboh menambahkan investor dan pilantrophi global sudah siap untuk berinvestasi di Blended Finance sehingga diperlukan formulasi standar yang tidak hanya top down approach tetapi juga bottom up dengan melihat penerapan di berbagai negara khususnya Indonesia yang saat ini memiliki 33 proyek, dengan 6 proyek telah diselesaikan tahun lalu, 9 proyek dalam proses dan 2 proyek dimulai tahun ini.

-Vidia Hapsari-

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE