duniafintech.com – Perusahaan Financial Technology (Fintech) Peer-to-Peer (P2P) lending, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) secara konsisten terus memberikan penyaluran pinjaman produktif kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Untuk sektor mikro, Akseleran memberikan fasilitas penyaluran pinjaman online untuk para merchant Tokopedia dengan rata-rata jumlah pinjaman sebesar Rp10 juta hingga Rp200 juta.
Chief Credit Officer (CCO) & Co-Founder Akseleran, Christopher Gultom mengatakan dalam sajian berita Industry:
“Sejak bekerja sama dengan Tokopedia per Desember 2018, fasilitas pinjaman online yang kami berikan terus tumbuh positif. Hingga saat ini, Akseleran sudah menyalurkan miliaran rupiah dana pinjaman kepada puluhan merchant Tokopedia.”
Menurut Christopher, bentuk kerja sama strategis dengan Tokopedia ini merupakan bentuk komitmen Akseleran dalam mendukung pertumbuhan UMKM yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Tanah Air.
Ia pun menambahkan bahwa setidaknya, kontribusi UMKM selama lima tahun terakhir terhadap PDB meningkat menjadi 60,34% dari sebelumnya 57,84%.
Christopher pun menjelaskan:
“Kami melihatnya bahwa merchant online juga bagian dari UMKM sektor ekonomi digital yang terus bertumbuh dan merchant tersebut pasti membutuhkan modal usaha untuk mengembangkan bisnisnya sehingga kami hadirkan produk online merchant financing melalui Tokopedia. Besaran rata-rata pinjaman yang sudah disalurkan sebesar Rp60 juta dan kami gembira karena minat para merchant online di Tokopedia dalam mengajukan pinjaman ke Akseleran cukup besar.”
Sekedar informasi, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp440 miliar kepada 845 pinjaman hingga akhir bulan April kemarin.
Business Development Senior Lead of Fintech Tokopedia, Helena, menjelaskan bahwa Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia selalu berkomitmen untuk mempermudah masyarakat dalam menciptakan peluang dan mencapai lebih, salah satunya ialah melalui Mitra Toppers dengan mengatakan:
“Layanan Mitra Toppers memudahkan masyarakat, khususnya penjual di Tokopedia yang saat ini sudah mencapai 5,5 juta, mendapatkan pinjaman modal dari berbagai bank dan lembaga keuangan lain yang terhubung dengan Tokopedia, salah satunya Akseleran untuk mengembangkan bisnisnya lebih [baik] lagi.”
Christopher pun menyampaikan bahwa pihak Akseleran merasa optimistis, dengan didukung oleh ekosistem keuangan yang semakin baik melalui peningkatan terhadap literasi keuangan mengenai P2P lending sehingga Akseleran mampu menyalurkan total pinjaman sebesar Rp1 triliun di akhir tahun 2019 demi mewujudkan inklusi keuangan menjadi realitas di Indonesia.
Sebelumnya, Akseleran juga telah terus memperluas akses permodalan ke UMKM maupun alternatif dengan berinvestasi di luar Pulau Jawa.
Misalnya di Sumatera Selatan (SumSel), Akseleran telah mencatatkan jumlah peminjam secara kumulatif mampu menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera hingga Maret 2019.
Dalam sajian berita Gatra, Head of Public & Government Relation Akseleran, Rimba Laut, pun mengatakan:
“Pertumbuhan Akseleran di Sumatera Selatan tidak terjadi dalam sekejap karena kami secara konsisten terus bergerak memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tingkat literasi keuangan mereka tentang P2P lending semakin baik.”
Menurut Rimba, dari jumlah pinjaman yang diterima di SumSel secara kumulatif telah mencapai hampir sebesar Rp4 miliar. Sedangkan dari jumlah pemberian dana telah menembus sekitar Rp7 miliar.
Rimba pun mengatakan, tumbuhnya bisnis Akseleran di Sumsel dapat turut mendorong pertumbuhan secara nasional hingga akhir tahun ini. Akseleran menargetkan realisasi total penyaluran pinjaman di Indonesia mencapai sebesar Rp1 triliun dengan jumlah pemberi dana pinjaman yang bertambah hingga 100 ribu.
Saat ini jumlah pemberi dana di Akseleran sudah mencapai 85 ribu yang sudah tersebar dari Aceh hingga Papua. Adapun kisaran usia pemberi dana di Akseleran secara jumlah terbesar ada di rentang usia 26-45 tahun dexngan rata-rata dana yang diinvestasikan sebesar Rp14 juta.
picture: pixabay.com
-Syofri Ardiyanto-
