31.6 C
Jakarta
Jumat, 19 April, 2024

Bank Vietnam Meningkatkan Pembangunan Fintech

duniafintech.com – Popularitas fintech kian pesat di dunia, tak terkecuali di Vietnam. Di negara itu para ahli dan pengamat industri memprediksi pertumbuhan pembangunan fintech yang kuat, didorong oleh populasi kaum muda.

“Vietnam memiliki potensi pertumbuhan yang kuat untuk pengembangan fintech, dan startup teknologi yang mengkhususkan diri dalam layanan keuangan muncul, dipimpin oleh mereka yang menawarkan layanan pembayaran digital,” kata lembaga pemeringkat Moody, dikutip dari fintechnews.sg.

Sekitar 80 perusahaan fintech bermunculan di Vietnam dalam beberapa tahun terakhir, yang sebagian besar beroperasi di ruang pembayaran digital. Pada awalnya pengumpulan dana sekitar US $ 3 juta pada tahun 2017, tetapi pertumbuhan yang kuat diharapkan di tahun-tahun mendatang. Beberapa platform pembayaran digital dan seluler paling terkenal di Vietnam adalah MoMo, 123Pay, Mobivi, NganLuong, dan Payoo.

2 Juta Pelanggan Dompet untuk MoMo

MoMo dalam M_Service adalah penyedia dompet ponsel terbesar di Vietnam dengan dua juta pengguna terdaftar, terhitung sekitar 70% dan 80% dari total pasar dompet ponsel pada akhir 2016, dan diprediksi terus meningkat, menurut Asian Banker.

Pelanggan MoMo terdiri dari sekitar 50% pengguna dompet seluler dan 50% klien yang dilayani oleh jaringan agen lebih dari 5.000 agen independen. Ia berencana untuk mengembangkan jaringannya pada akhirnya menjadi 11.000 agen dan lebih dari tujuh juta pengguna e-wallet aktif.

Pengembangan pembangunan fintech sejalan dengan dorongan pemerintah menuju digitalisasi dan promosi pembayaran nontunai.

“Pemerintah Vietnam ingin memfasilitasi inovasi pembangunan fintech sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mengubah perekonomian menjadi ekonomi tanpa uang tunai pada tahun 2025,” kata Moody. “Untuk tujuan ini, Bank Negara Vietnam pada bulan Maret 2017 membentuk komite pengarah yang bertugas merumuskan strategi untuk mempercepat pengembangan fintech dan kerangka hukum untuk perusahaan fintech.”

Meskipun pembangunan fintech siap untuk mengubah lanskap keuangan Vietnam, bank-bank Vietnam lambat untuk mengadopsi transformasi digital, tertinggal dari rekan-rekan di kawasan itu, kata Moody.

“Sejauh ini, bank telah fokus pada peningkatan platform online dan mobile banking mereka untuk memungkinkan pelanggan yang sudah ada menangani lebih banyak transaksi online,” kata laporan itu. “Bank yang telah berurusan dengan masalah warisan akan memiliki kapasitas untuk membangun layanan digital sendiri atau dalam kemitraan dengan perusahaan fintech.”

Namun, beberapa bank telah bereaksi terhadap tren dan meluncurkan inisiatif. Bank seperti VPBank, Maritime Bank dan VIB bekerja sama dengan perusahaan fintech untuk membangun proposisi digital mereka sendiri.

Digital “only” Banks di Vietnam

VPBank telah memanfaatkan platform perbankan digital Timo untuk menyediakan layanan keuangan bagi demografi yang lebih muda. Bank mengoperasikan seluruh platform operasi back-end sementara Timo menggerakkan proposisi nilai di front-end.

Pada bulan September 2018, VPBank meluncurkan bank digital sendiri yang berdiri sendiri bernama YOLO yang dilengkapi dengan layanan perbankan tradisional seperti rekening tabungan, dan pinjaman, tetapi juga menyediakan layanan harian seperti pemesanan taksi, film, pemesanan hotel dan pesanan makanan dan minuman. Gagasan di balik YOLO adalah untuk menawarkan ekosistem digital dengan beragam layanan yang dikombinasikan dengan bank.

Kemitraan Fintech di Vietnam

VIB bermitra dengan Vietnam fintech Weezi Digital pada tahun 2017 untuk meluncurkan MyVIB Social Keyboard, sebuah aplikasi yang memungkinkan pelanggan untuk mentransfer uang di jejaring sosial.

Tahun lalu, VietinBank mengumumkan kemitraan dengan Opportunity Network, fintech Inggris terkemuka, untuk menciptakan platform digital bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memperoleh pendanaan lebih cepat.

Shinhan Bank Vietnam dilaporkan dalam pembicaraan dengan perusahaan fintech termasuk M_Service, VNPay dan Payoo tentang kemungkinan kolaborasi. Dalam sebuah wawancara dengan VIR, Shin Dong Min, CEO Shinhan Bank Vietnam, mengatakan bahwa menggabungkan alat digital dalam perbankan ritel adalah cara yang harus dilakukan untuk bank di pasar Vietnam.

Sementara itu, Bank CIMB meluncurkan bulan lalu Digital Lounge pertamanya di Kota Ho Chi Minh bersama dengan OCTO oleh aplikasi mobile banking CIMB untuk konsumen. Peluncuran menandai awal dari proposisi perbankan digital bank.

Aturan Sukses Baru untuk Acara Perusahaan & Bank Ritel di Kota Ho Chi Minh dan Hanoi 

Pada 17 Januari 2019, perusahaan teknologi komputer multinasional Amerika Oracle akan mengadakan acara di Sheraton Saigon Hotel and Towers, di Kota Ho Chi Minh. Peserta akan mendengar para pemimpin industri dan inovator berbagi bagaimana mereka memanfaatkan platform pembayaran inti, digital dan baru untuk mendapatkan pelanggan baru dengan lebih cepat dan meningkatkan skala bisnis mereka.

Acara serupa juga telah diadakan pada 18 Januari 2019 di Melia Hanoi.

-Kamlet Rosse-

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE